- By NGC Express
- 09/03/2025
- Logistics
Mengimport barang dari China sudah bukan hal yang asing lagi, terutama bagi para pebisnis di Indonesia yang ingin mendapatkan produk berkualitas dengan harga yang bersaing. Namun, buat yang baru pertama kali ingin mencoba, pasti muncul banyak pertanyaan.
Kenapa Harus Import Barang dari China?
Sebelum kita masuk ke prosesnya, yuk kita bahas dulu kenapa banyak orang memilih mengimpor barang dari China. Ada beberapa alasan utama yang membuat negara ini jadi favorit para importir:
- Harga Lebih Murah – Produk dari China terkenal dengan harganya yang lebih rendah dibandingkan produksi lokal atau negara lain. Ini karena skala produksi mereka yang besar dan efisiensi dalam manufaktur.
- Pilihan Produk Melimpah – Mulai dari elektronik, fashion, mainan, hingga alat rumah tangga, semuanya ada dan bervariasi.
- Kualitas yang Bisa Disesuaikan – Kamu bisa memilih barang dengan berbagai tingkat kualitas, tergantung pada budget dan kebutuhan pasar.
- Kemudahan Akses – Berkat perkembangan e-commerce dan logistik, kini makin mudah bagi siapa saja untuk mengimpor barang dari China tanpa harus pergi ke sana langsung.
Langkah-Langkah Mengimpor Barang dari China
Setelah tahu alasan kenapa banyak orang memilih impor dari China, sekarang kita masuk ke tahap yang paling penting: prosesnya! Yuk, kita bahas satu per satu.
1. Tentukan Barang yang Ingin Diimpor
Langkah pertama tentu saja memilih barang yang ingin diimpor. Pastikan produk yang kamu pilih memiliki pasar yang jelas di Indonesia. Beberapa tips dalam memilih barang:
- Riset tren pasar – Cek produk yang sedang laris di marketplace seperti Shopee, Tokopedia, atau TikTok Shop.
- Perhitungkan modal dan keuntungan – Jangan hanya tergiur harga murah, pastikan ada margin keuntungan yang cukup.
- Cek regulasi impor – Tidak semua barang bisa masuk ke Indonesia dengan mudah. Misalnya, produk makanan, obat-obatan, dan kosmetik memerlukan izin BPOM.
2. Cari Supplier yang Terpercaya
Setelah menentukan produk, saatnya mencari supplier yang bisa diandalkan. Beberapa platform populer untuk mencari supplier China antara lain:
- Alibaba – Cocok untuk pembelian dalam jumlah besar dengan harga grosir.
- 1688 – Versi Alibaba yang lebih murah, tapi butuh jasa agen karena berbahasa Mandarin.
- Made-in-China – Fokus pada produk industri dan manufaktur.
- Taobao – Cocok untuk pembelian dalam jumlah kecil.
Saat memilih supplier, jangan lupa cek reputasi mereka, baca review pembeli lain, dan kalau perlu, minta sampel sebelum memesan dalam jumlah besar.

3. Pilih Metode Pembelian
Setelah mendapatkan supplier, ada beberapa cara untuk membeli barang dari China:
- Beli langsung – Kamu bisa berkomunikasi langsung dengan supplier, negosiasi harga, dan mengurus pengiriman sendiri.
- Menggunakan jasa agen – Ada banyak agen yang bisa membantu mulai dari pembelian, pembayaran, hingga pengiriman barang ke Indonesia.
- Membeli lewat marketplace lokal – Beberapa marketplace Indonesia sudah menawarkan produk impor dari China, meski harganya bisa lebih mahal dibandingkan beli langsung.
4. Pilih Metode Pengiriman
Setelah pembelian selesai, saatnya menentukan metode pengiriman. Ada beberapa opsi yang bisa kamu pilih:
- Pengiriman Udara (Air Freight) – Cocok untuk barang ringan dan butuh cepat. Tapi biayanya lebih mahal.
- Pengiriman Laut (Sea Freight) – Lebih murah untuk barang dalam jumlah besar, tapi butuh waktu lebih lama.
- Kargo Ekspres – Layanan seperti DHL, FedEx, dan UPS bisa jadi pilihan jika kamu ingin pengiriman cepat dan aman.
- Jasa Forwarder – Banyak pebisnis yang memilih jasa forwarder karena lebih simpel. Forwarder akan menangani pengiriman, pajak, dan bea cukai sekaligus.
5. Urus Pajak dan Bea Cukai
Salah satu hal yang sering bikin bingung pemula adalah urusan pajak dan bea cukai. Nah, ini beberapa hal yang perlu kamu tahu:
- Bea masuk – Tarifnya tergantung jenis barang. Bisa dicek di website Bea Cukai Indonesia.
- PPN (Pajak Pertambahan Nilai) – Biasanya sekitar 11% dari nilai barang.
- PPH (Pajak Penghasilan) – Besarannya tergantung pada kategori barang.
- Dokumen yang dibutuhkan – Termasuk invoice, packing list, dan bill of lading untuk barang yang dikirim via laut.
Jika tidak mau repot, kamu bisa menggunakan jasa forwarder yang akan mengurus semua perizinan dan pajak untukmu.
6. Distribusi dan Penjualan
Setelah barang sampai di Indonesia, langkah selanjutnya adalah mendistribusikannya. Beberapa opsi yang bisa kamu pilih:
- Jual di marketplace seperti Shopee, Tokopedia, Lazada, atau TikTok Shop.
- Buka toko online sendiri dengan platform seperti Shopify atau WooCommerce.
- Jual ke reseller jika tidak ingin repot dengan pemasaran langsung.
- Promosi lewat media sosial seperti Instagram, Facebook, dan TikTok untuk menarik lebih banyak pelanggan.
Tips Sukses Mengimpor Barang dari China
Supaya bisnis impor kamu sukses, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:
- Mulai dengan jumlah kecil – Jangan langsung pesan dalam jumlah besar sebelum tahu kualitas dan permintaan pasar.
- Cari supplier dengan komunikasi yang baik – Pastikan mereka bisa dihubungi dengan mudah dan responsif.
- Selalu cek legalitas barang – Jangan sampai impor barang yang dilarang masuk ke Indonesia.
- Perhitungkan semua biaya – Jangan hanya fokus pada harga barang, tapi hitung juga biaya pengiriman, pajak, dan bea cukai.
- Gunakan jasa forwarder terpercaya – Jika masih pemula, menggunakan forwarder bisa mengurangi risiko dan mempermudah proses impor.
Mengimpor barang dari China memang terdengar rumit di awal, tapi kalau sudah paham prosesnya, semuanya bisa berjalan lebih lancar. Yang penting adalah riset yang baik, memilih supplier terpercaya, dan memahami biaya-biaya yang terlibat. Dengan strategi yang tepat, kamu bisa memanfaatkan impor sebagai peluang bisnis yang menguntungkan.